Rabu 03 Dec 2014 03:57 WIB

Pengendara Banyak Melanggar, Tanda Kesadaran Tertib Berkurang

Rep: C96/ Red: Winda Destiana Putri
 Aparat kepolisian memeriksa kelengkapan surat kendaraan pengendara motor saat menggelar operasi Zebra Jaya 2014 di Jalan Margonda Raya, Depok, Jumat (28/11).    (Republika/Raisan Al Farisi)
Aparat kepolisian memeriksa kelengkapan surat kendaraan pengendara motor saat menggelar operasi Zebra Jaya 2014 di Jalan Margonda Raya, Depok, Jumat (28/11). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya telah menilang banyak pengemudi kendaraan bermotor yang melanggar dalam Operasi Zebra Jaya 2014. Hal ini memperlihatkan masyarakat Jakarta dan sekitarnya kurang memiliki kesadaran tertib berlalu lintas yang baik.

"Kesadaran masing kurang," ujar Kasie Tatib Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Jito saat ditanyai ihwal kesadaran tertib berlalu lintas masyarakat kepada Republika di Mapolda Metro Jaya, Selasa (2/12).

Ia mengatakan, masih banyak pengemudi kendaraan bermotor yang melanggar peraturan lalu lintas di Jakarta.

Menurut Jito, melawan arus lalu lintas dan menaik-turunkan penumpang sembarangan lah yang mendominasi pelanggaran. "Pelanggaran paling banyak lawan arus, untuk roda dua," terang Jito.

Karena itu, lanjut dia, polisi terus berjaga di titik-titik yang sering terjadi pelanggaran, yakni di sekitar perempatan jalan. "Yang mengalami kepadatan," katanya memberitahukan titik polisi bertugas itu.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menilang 3.930 kendaraan bermotor yang melanggar dalam Operasi Zebra Jaya 2014 pada hari pertama, Rabu (26/11). Operasi Zebra ini dilakukan untuk penegakkan hukum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement