REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusuma mengatakan tidak tertutup kemungkinan bagi partainya keluar dari Koalisi Merah Putih until bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat.
Sebab, partainya saat ini sedang mempertimbangkan posisi untuk dapat berjuang bagi agama Dan bangsa. Jika nantinya bergabung dengan KIH, Dimyati yakin pemerintah akan berpikir ulang untuk memberikan posisi jabatan kepada PPP.
"Kalau kami berada di KIH, bisa KIH berubah pikiran berikan posisi kepada kami. kenapa tidak. Posisi di pemerintahan kan banyak. Ada duta-duta besar. Ada komisaris-komisaris BUMN, ada juga lain2. Bisa saja kami dikasih," kata Dimyati di Jakarta, Kamis (11/12).
Namun mengenai kepastian PPP akan bergabung dengan KIH, Dimyati mengatakan akan dibahas dulu di dalam Mukernas yang saat ini berlangsung di Jakarta. PPP kata dia akan mengevaluasi keberadaan di KMP selama ini. Apakah patut dilanjutkan atau tidak.
Ia merasa PPP justru ditinggalkan oleh KMP sebab partai berlambang Ka'bah ini tidak mendapat jabatan apapun di MPR, DPR maupun di alat kelengkapan dewan. Dimyati juga menyebut kemungkinan PPP akan bertindak sebagai partai penyeimbang seperti Partai Demokrat.
"Demokrat tidak gabung blok mana-mana tapi dapat semuanya," ujar mantan wakil ketua MPR ini.