REPUBLIKA.CO.ID WASHINGTON -- Korea Utara telah dituduh melakukan peretasan terhadap perusahaan Sony Pictures yang terjadi beberapa waktu lalu. Masalah ini, telah menempatkan Cina kepada posisi sulit, karena negara tersebut juga tengah diselidiki oleh Amerika Serikat dan disinyalir telah mendapatkan surat panggilan dari Gedung Putih.
Peretasan tersebut membuat Sony Pictures Entertainment mengalami kerugian mencapai jutaan dolar AS. Setelah kejadian peretasan tersebut, server Korea Utara sempat down berjam-jam. Hal ini menimbulkan kecurigaan bagi Amerika.
Analis Cybersecurity dari Pusat Studi Strategis dan Internasional, James Lewis menyatakan, penyelidikan mengenai peretasan ini masih terus berlangsung. Ada kemungkinan yang menyebutkan bahwa Cina yang menyebabkan jatuhnya server di Korea Utara.
"Kemungkinan bisa saja terjadi, dalam kasus ini Korea Utara telah menempatkan Cina dalam posisi sulit," ujar Lewis, dilansir US News, Rabu (24/12).
Dalam jumpa pers pada pekan lalu, Presiden Barack Obama telah menyebutkan bahwa peretasan itu bukan semata-mata kejahatan cyber, namun hanya tindakan vandalisme. Peretasan terhadap Sony Pictures disinyalir merupakan pembalasan politik atas film The Interview. n.rizkyjaramaya