REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sony Pictures memutuskan tetap merilis Film Interview, Kamis (25/12) besok. Sebelumnya, Sony Pictures sempat akan membatalkan pemutara film tersebut menyusul terjadinya serangan Hacker yang dilakukan terhadap perusahaannya.
Hacker meretas dan mencuri sejumlah data penting milik Sony.FBI menuding Korea Utara (Korut) berada dibalik aksi serangan tersebut mengisi isi film tersebut dianggap melecehkan pemimpin Korut. Meski, Pemerintah Korut sudah membantah keterlibatannya atas serangan tersebut, nyatanya ketegangan kedua negara terus berlanjut. Bahkan, akses internet di Korut sempat terputus selama 10 jam beberapa waktu lalu.
Pemerintah Korut menuding AS sebagai pihak yang bertanggung jawab atas terputusnya aliran internet dinegaranya. Korut meyakini hal itu sebagai sebuah serangan balasan.Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama mengecam Sony Pictures yang sempat akan membatalkan pemutaran film tersebut menyusul kabar adanya sejumlah serangan di bioskop-bioskop yang memutar film itu.
Menurut Obama, tindakan pembatalan yang dilakukan Sony sama saja seperti mengakui kemenangan bagi para hacker atas negaranya.Pada akhirnya, melalui seorang eksekutifnya pada Selasa (23/12) kemarin, Sony mengumumkan Film The Interview akan rilis pada Kamis (25/12).
"Kami tidak pernah menyerah untuk dapat merilis film ini dan kami sangat gembira film kami akan berada di sejumlah bioskop pada Hari Natal," kata Michael Lynton, ketua dan CEO dari Sony, dikutip Aljazeera, Rabu (24/12).
Ia menambahkan rilisnya film ini adalah sebuah jawaban atas tekanan sejumlah pihak atas kebebasan berbicara yang coba dilakukan Sony. Seorang pegawai Sony menyatakan bahwa film ini akan diputar di 300 sampai 500 bioskop di AS. Sementara itu, aparat keamanan telah melakukan penyisiran di sejumlah bioskop mewaspadai ancaman serangan yang datang.