Kamis 01 Jan 2015 18:02 WIB

Selama Tahun 2014, 287 Buaya Ditangkap di Utara Australia

Red:
Buaya yang ditangkap di Sungai Daly di Wilayah Utara Australia
Foto: NT Parks and Wildlife
Buaya yang ditangkap di Sungai Daly di Wilayah Utara Australia

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Semakin banyak jumlah buaya air asin berbahaya yang ditangkap di Wilayah Utara Australia selama 2014 dibandingkan dengan tahun lalu. Tetapi angka ini belum mampu memecahkan rekor.

Tahun ini, sebanyak 287 buaya ditangkap di Wilayah Utara Australia, 31 ekor lebih sedikit dibanding rekor yang ada.

Salah seorang komisioner penjaga hutan di taman nasional setempat, yakni Tom Nichols, mengatakan, jumlah itu termasuk 264 yang ditangkap dari wilayah Darwin dan 16 dari wilayah kota Katherine. "Jumlah penangkapan tahun ini adalah peningkatan yang signifikan dibanding jumlah 226 ekor tahun lalu, dan mendekati rekor di tahun 2012 yakni 318," katanya baru-baru ini.

Tiap minggunya, para penjaga hutan di Wilayah Utara Australia rata-rata menangkap lima ekor buaya dari saluran air. Hasil tangkapan terbesar adalah buaya sepanjang 4,75 meter dari wilayah komunitas Aborigin, di Sungai Daly. "Kemungkinan buaya itu adalah salah satu yang paling gemuk yang pernah saya lihat selama ini, ia bergerak-gerak di dalam perangkap tetapi mengalami kesulitan untuk membalikkan tubuh,"kata Tom.

Ia menjelaskan, jumlah buaya yang tertangkap mengalami pasang surut selama empat tahun terakhir, namun rata-rata tak jauh berbeda. Tahun 2014 adalah periode serangan buaya paling mematikan di ujung utara Australia, dengan adanya empat kasus kematian.

"Selama musim kemarau, benar angkanya turun, tampak sedikit lebih rendah, tapi masalahnya mereka masih ada, masih berkeliaran dan orang-orang harus ingat untuk berada di lokasi yang aman dari serangan buaya dan memikirkan keselamatan sepanjang waktu sementara terus menggunakan saluran air, "urainya.

Tom berharap, tahun 2015 tak akan ada lagi kematian akibat serangan buaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement