REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--KontenFlight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) Air Asia QZ8501 berhasil diunduh oleh tim investigasi.
"Itu mereka ada dari Prancis kira-kira enam orang, mereka juga bisa datang dan pergi. Sebanyak 48 peneliti itu pun tidak dipakai semuanya, tergantung berapa yang dibutuhkan untuk investigasi ini," kata Ketua Tim Investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Mardjono Siswosuwarno, Rabu (14/1).
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Sub Komite Penyelidikan Kecelakaan Transportasi Udara KNKT Masruri mengatakan, tim investigasi akan diisi oleh orang-orang yang ahli di berbagai bidang.
"Tim ahli dari investigator kami dari pilot, dari Air Traffic Control (ATC) untuk maintenance dan engineering, untuk human factors bisa dokter spesialis, psikolog, dan dokter lain yang terkait dengan kebutuhan investigasi," jelas Masruri.
Menurut Masruri, proses analisis tidak semudah yang dibayangkan karena berkaitan dengan beberapa aspek. Untuk laporan akhir proses investigasi, lanjutnya, akan memakan waktu maksimum satu tahun. Hasil investigasi tersebut, kata Masruri, nantinya akan dipublikasikan kepada masyarakat melalui situs milik KNKT.
"Untuk masyarakat sebagai pembelajaran khususnya pilot agar ini tidak terjadi lagi, hal-hal yang tidak terkait juga tidak ditulis, yang relevan itu yang dikaji," ujarnya.