Ahad 25 Jan 2015 13:22 WIB

Muhammadiyah: Saat Kampanye Jokowi Bilang Perkuat KPK, Sekarang..

Rep: c05/ Red: Agung Sasongko
 Presiden Jokowi berdoa dalam acara pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada 4 pejuang di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11). (Republika/Tahta Aidilla)
Presiden Jokowi berdoa dalam acara pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada 4 pejuang di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah,Yunahar Ilyas, menyatakan saat ini rakyat sudah cerdas terkait perseteruan KPK vs Polri. Dia menjelaskan bahwa rakyat sudah tahu kalau PDIP yang mendorong Polri menyerang KPK.

“Ini menimbulkan citra jelek PDIP di mata masyarakat,” ujar dia Ahad (25/1).

Yunahar berpendapat hal ini akan berefek pada kepercayaan masyarakat pada PDIP menurun. Dia menyatakan bisa saja pemerintahan Jokowi hanya satu periode saja. “Soalnya rakyat enggan untuk memilih partai yang tak mendukung pemberantasan korupsi,” ujarnya.

Dia menyatakan  PDIP selaku partai pemerintah harus konsisten dengan janjinya terkait visi pemberantasan korupsi. “Saat kampanye Jokowi selaku capres PDIP selalu bilang akan memperkuat KPK,” ujar dia.

Sekarang, kata dia, ketika KPk dilemahkan oleh serangan dari pihak Polri, Jokowi malah bersikap tak tegas. “ Ini namanya tidak konsisten,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement