REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Perajin cincin dan perhiasan di Kota Palembang, Sumatera Selatan kewalahan menerima pesanan karena permintaan pembuatan cinicin untuk mengikat batu akik beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan lebih dari 50 persen.
"Sejak semakin banyaknya masyarakat menggemari koleksi batu akik, permintaan pembuatan cincin terutama berbahan baku perak mengalami peningkatan sehingga dengan berat hati banyak pesanan yang ditolak," kata salah seorang pengrajin cincin dan perhiasan Alpian di Palembang, Ahad (25/1).
Menurut dia, setiap hari terdapat beberapa penggemar batu akik yang meminta dibuatkan cincin untuk mengikat batu akik. Permintaan pembuatan cincin tersebut tidak bisa dipenuhi semuanya karena pesanan sekarang ini masih banyak yang belum selesai, katanya.
Dia menjelaskan, untuk membuat cincin dikenakan biaya jasa pembuatan berkisar Rp250.000-Rp500.000 per bentuk dan ditambah biaya bahan baku yang besarnya disesuaikan dengan berat dan jenisnya perak, swasa, serta emas.
Untuk membuat sebentuk cincin pengikat batu akik yang sedang digemari warga Palembang dan masyarakat Sumsel lainnya ini, membutuhkan waktu paling cepat satu pekan.
Menghadapi peningkatan pesanan pembuatan cincin pada momentum masyarakat "demam" batu akik saat ini, dia menambah tiga tenaga pembantu sehingga semua pesanan yang diterima dapat dikerjakan dengan baik sesuai waktu yang dijanjikan dengan pelanggan.
"Momentum masyarakat sedang demam batu akik akan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk meraih rezeki sebanyak-banyaknya, kondisi ramai yang terjadi sekarang ini tidak dapat diprediksi bisa bertahan sampai kapan," ujar Apian.
Momentum ramai tersebut juga dimanfaatkan pedagang barang bekas di sentra perdagangan besi tua dan barang bekas atau yang dikenal pasar loak Cinde Palembang, dengan melakukan alih usaha menjadi pedagang cincin dan batu akik.
Pantauan di pasar loak Cinde Palembang, tampak lapak yang selama ini menjual besi, jam tangan, peralatan kendaraan bermotor roda dua dan empat kini berubah menjadi kios yang menyediakan aneka bentuk cincin dan batu akik.
Selain itu, ada juga pedagang barang loak yang membuat usaha sampingan dengan menerima jasa pembentukan dan pengasahan batu akik. Salah seorang pedagang jam, Agus mengatakan, pada momentum masyarakat sedang menggemari batu akik, dia bersama sejumlah temannya sesama pedagang di pasar Cinde ini melakukan alih usaha barang tersebut.
"Selama.ini orang datang ke pasar Cinde ini untuk.mencari berbagai jenis barang bekas, namun setahun terakhir sebagian besar mencari batu akik," ujarnya.
Dengan banyaknya pengunjung mencari batu akik, kawasan Cinde pada setiap akhir pekan Sabtu dan Minggu semakin ramai dikunjungi warga. Kondisi ramai tersebut memberikan berkah tersendiri bagi dirinya dan rekan pedagang lainnya karena dapat meningkatkan penghasilan yang sempat menurun seiring lesunya pasar barang bekas.
Dengan menekuni usaha baru memberikan penghasilan yang cukup besar seperti pada kondisi ramai akhir pekan ini minimal bisa mencapai Rp300.000 per hari dari menjual batu akik, kerangka cincin, serta jasa pembentukan dan pengasahan batu akik, ujarnya.