REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan dan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada delapan prajurit TNI AD berprestasi di Aula AH Nasution, Mabes AD, Jakarta Pusat, Senin (26/1).
Delapan prajurit berprestasi tersebut, yaitu Letkol Cpl Simon Petrus Kamlasi dan Kapten Arh Suwanto (piagam penghargaan dan promosi jabatan), Serma Andi Junaidi (piagam penghargaan dan rekomendasi untuk mengikuti Pendidikan Pembentukan Perwira), Pelda M. Hidayat, Serma Holili, Serma Achmad Rianto, Serka Hendra Gunawan dan Pratu Muh. Thoyib Azizi (KPLB).
Jenderal Gatot menyatakan, penganugerahan penghargaan dan KPLB diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Secara rinci, aturan tersebut termuat dalam Pasal 44 Ayat 1 yang berbunyi bahwa setiap prajurit yang mempertaruhkan jiwa raga dan berjasa melampaui panggilan tugasnya, dapat dianugerahi KPLB.
“Hal itu dimaksudkan agar prajurit tersebut dapat menjadi teladan bagi prajurit lainnya untuk berbuat yang terbaik dalam tugas pengabdian kepada rakyat, bangsa dan negara," kata mantan panglima Kostrad tersebut.
Jenderal Gatot menyatakan, pemberian penghargaan itu merupakan langkah nyata dan komitmen yang konsisten dari pimpinan dalam memberikan reward and punishment kepada prajurit TNI AD.
Ketika ditanya personel mana yang prestasinya paling menonjol, Jenderal Gatot memilih Pratu Thoyib. “Pangkatnya paling rendah, tapi berani menghadapi penjahat bersenjata api hanya dengan tangan kosong, bermodalkan kemampuan beladiri militer saja.”
Berikut rekam jejak prestasi delapan prajurit tersebut:
Letkol Cpl Simon Petrus Kamlasi, Dandenpal 09-12-03 Kupang Paldam IX/Udayana, menemukan pompa hidrolik yang mampu menaikkan air dari lembah ke pegunungan tanpa menggunakan bahan bakar atau listrik, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah-daerah terpencil di NTT yang selama ini kekurangan air. Prestasinya juga tercatat di MURI.
Kapten Arh Suwanto, Pasipers Kodim 0817 Korem 084/Bhaskara Jaya Kodam V/Brawijaya, menyelamatkan siswi Kelas IV SD Negeri 2 Tlogopatut Kab. Gresik di jalan Veteran Gresik dari penyanderaan orang tak dikenal.
Serma Andi Junaidi, prajurit Kodam V/Brawijaya, membantu Kapten Arh Suwanto sebagai negosiator pada saat pembebasan sandera siswi SD Negeri 2 Tlogopatut Kab. Gresik.
Pelda M. Hidayat F, Serma Holili, Serma Achmad Rianto dan Serka Hendra Gunawan, prajurit Kodam Jaya, menangkap Peltu Zulfi Afran, pelaku penjualan dokumen asli tanah TNI AD.
Pratu Muh. Thoyib Azizi, prajurit Kodam VII/ Wrb, menangkap seorang pelaku tindak kriminalitas terhadap anggota kepolisian dengan mengamankan 1 pucuk senjata api jenis Revolver milik Brigadir Syarif Dunggio anggota Polres Kota Gorontalo, yang meninggal dunia akibat penembakan oleh pelaku yang menggunakan senjata milik korban.