REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebanyak 24 sekolah di Bali dipersiapkan untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN) secara online atau Computer Base Test (CBT).
Sistem ini rencananya diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 500 sekolah uji coba (pilot project) tahun ini dan secara nasional 2016.
"Untuk Bali, pemerintah pusat menetapkan 24 sekolah dan sedang kami persiapkan verifikasinya," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bali, Tia Kusuma Wardhani kepada Republika di Denpasar, Senin (26/1).
Tia masih belum bisa mengumumkan seluruh nama sekolah yang sudah siap mengimplementasikan UN online tersebut, berhubung pemerintah provinsi masih terus melakukan verifikasi kesiapan tiap sekolah. Namun, ia mengatakan sekolah-sekolah tersebut umumnya berada di Denpasar, dengan rincian 12 SMA, 10 SMP, dan dua SMK.
"Kami harus mendatangi dulu masing-masing sekolah dan menanyai kesiapan mereka. Jika ada yang tidak siap maka tidak kami ikutsertakan, namun kesempatan tersebut bisa saja dialihkan ke sekolah lain yang belum terdaftar namun sudah menyatakan siap," kata Tia.
Formulir verifikasi kesiapan masing-masing sekolah sudah diterima dinas maksimal 30 Januari 2014. Selanjutnya, masing-masing sekolah akan melakukan semacam uji coba atau pra-tes hingga hari-H implementasinya.
CBT untuk UN online tak ubahnya seperti CBT pada pelaksanaan ujian penerimaan CPNS kesempatan lalu. Sekolah akan menggunakan beberapa pendekatan, yaitu off line, semi online, dan on line.
CBT off line,digunakan untuk sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan jaringan internet. Sehingga pelaksanaan ujiannya melalui jaringan area lokal (LAN) di sekolah.
CBT semi online, program dikendalikan secara online oleh institusi pendidikan setempat sebagai penyedia layanan (provider) daerah. CBT on line, yaitu program dikendalikan secara on line langsung oleh Kemendikbud di Jakarta sebagai provider pusat.