Selasa 27 Jan 2015 08:35 WIB

'Semoga Kisruh KPK-Polri Tanpa Intervensi Politik'

Nurul Arifin
Foto: MgROL29
Nurul Arifin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Sekjen Partai Golkar, Nurul Arifin mengharapkan Presiden Joko Widodo bisa menjadi penengah dan meluruskan permasalahan yang ada antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.

Ia juga meminta Jokowi dapat dengan melerai konflik itu sesuai dengan Undang-Undang (UU). "Semoga kisruh yang terjadi bisa diselesaikan tanpa adanya intervensi politik," katanya, di Jakarta, Senin (26/1).

 

Konflik KPK-Polri saat ini, ia melanjutkan, bukan disebabkan Koalisi Merah Putih (KMP) seperti yang dikhawatirkan masyarakat sebelumnya. Namun, karena Koalisi Indonesia Hebat (KIH) itu sendiri. Selain itu kelompok-kelompok lain yang terkait dengan pemerintahan.

 

"Justru KMP ini membuktikan posisinya mendukung pemerintahan yang sah dan mengkritik secara konstruktif. Kami melihat kekacauan ini dari keluarga KIH sendiri," katanya.

 

Nurul menilai Jokowi terlihat belum dapat memegang kendali atas pemerintahannya. Sebab menurutnya, masih banyak intervensi dari pihak-pihak lain.

Ia mengku tidak tahu apa yang menyebabkan hal itu terjadi. Namun ia menyakini intervensi itu tidak hanya datang dari partai pengusung Jokowi saja, tetapi juga dari partai pendung lainnya. Mg03

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement