REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta Polda Metro Jaya menempatkan penembak jitu di ibu kota. Kapolda Jakarta Irjen Pol Unggung Cahyono menilai Jakarta masih dalam keadaan aman dan terkendali.
"Jakarta tidak butuh penembak jitu (sniper), masih aman terkendali," kata Unggung di Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/1).
Unggung mengatakan, keberadaan pos pantau yang tersebar di Jakarta sudah cukup. Selain itu, polisi yang berjaga juga sudah dibekali dengan keahlian dan senjata api guna melumpuhkan setiap pelaku tindak kejahatan.
"Kalau ada sniper nanti Jakarta dikira tidak aman, pos pantau dan penjaga saja sudah cukup," ujar Unggung.
Unggung menambahkan, kepolisian sudah melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi tindak kriminalitas di Jakarta. Selain patroli rutin, juga ada pos pantau yang berisi anggota Lantas, Sabhara, dan Brimob yang dilengkapi senjata api laras panjang.
Menurut dia, sniper hanya ditempatkan bila ada kondisi tertentu yang sangat tidak aman. Namun, Unggung menegaskan pihaknya akan terus memberikan rasa aman kepada masyarakat dimanapun berada khususnya Jakarta dari aksi tindak kejahatan.