REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat politik Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan PDI Perjuangan dan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak akan menarik diri dari kabinet dan dukungan terhadap Presiden Joko Widodo.
"Pertemuan Jokowi dengan Prabowo belum akan menimbulkan perubahan konstelasi politik di kabinet, apalagi KIH sampai menarik dukungan terhadap Jokowi. Saya pikir itu masih terlalu jauh," kata Karyono Wibowo dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Karyono menilai pertemuan Jokowi dengan Prabowo belum ada arah pada perombakan kabinet dengan memasukan Koalisi Merah Putih (KMP). Namun, sangat mungkin pertemuan tersebut membahas permasalahan calon kepala Kepolisian RI.
Menurut Karyono, pertemuan dengan Prabowo bisa menimbulkan efek positif bagi Jokowi. Setidaknya, Jokowi memperoleh banyak masukan yang bisa dijadikan pertimbangan sebelum mengambil keputusan.
"Selain itu, pertemuan tersebut bisa membuat Jokowi lebih percaya diri dalam membuat keputusan," ujarnya.
Karyono mengatakan yang harus dipertimbangkan dari pertemuan tersebut adalah jangan sampai hal itu mengganggu hubungan Jokowi dengan partai koalisi.
Namun, apa pun yang menjadi keputusan Jokowi terkait calon kapolri, Karyono memperkirakan tidak akan membuat PDI Perjuangan dan KIH mundur dari kabinet dan mencabut dukungan kepada Jokowi.
"Masih terlalu kecil masalahnya dan belum cukup alasan untuk menarik diri dari kabinet," katanya.
Prabowo menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor pada Kamis (29/1) untuk melaporkan prestasi pencak silat Indonesia di kancah dunia. Prabowo adalah Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang juga Presiden Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat).
Prabowo mengatakan selain membicarakan pencak silat, pertemuannya dengan Presiden juga membicarakan masalah kenegaraan."Kami singgung komitmen beliau untuk memperkuat dan menjaga institusi negara, dan saya mendukung. KPK dan Polri harus sama-sama kuat dan kita jaga," ujarnya.
Selain itu, menurut Prabowo, terkait urusan pengangkatan Kapolri merupakan tugas dan hak eksekutif dan dirinya menghormati apapun keputusan Presiden.
Setelah bertemu Prabowo di Istana Bogor, Presiden Jokowi bertemu dengan mantan presiden BJ Habibie di Istana Kepresidenan Jakarta.