REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur mengidentifikasi satu jenazah perempuan korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 pada hari ke-59 proses identifikasi.
Ketua Tim DVI Polda Jatim, Komisaris Besar dr Budiyono, Selasa (24/2), mengatakan, jenazah perempuan yang teridentifikasi hari ini adalah anak dari korban sebelumnya yang merupakan ayahnya, yakni Tony Linaksita.
Budiyono mengatakan, jenazah dengan label B095 itu teridentifikasi atas nama Kathleen Fulvia Linaksita, perempuan usia 12 tahun, Warga Negara Indonesia yang beralamat di Kota Surabaya.
"Kita mengungkap identitas jenazah berdasar penggabungan satu temuan metode primer, yakni DNA korban dengan pembanding sampel DNA ayah kandung korban yang juga menjadi korban di musibah tersebut dan yang ditemukan lebih dulu, yakni Tony Linaksita," kata Budiyono.
Selain itu, jenazah Kathleen juga diidentifikasi melalui metode skunder, yakni temuan properti berupa pakaian dan kalung yang masih dikenakan korban, ditambah dengan hasil pemeriksaan ante mortem berupa jenis kelamin, usia dan tinggi badan.
"Kita lakukan penggabungan satu metode primer, yakni DNA korban dengan pembanding sampel DNA ayah korban, ditambah satu temuan properti dan hasil pemeriksaan ante mortem yakni jenis kelamin, usia dan tinggi badan," ucapnya.
Dengan teridentifikasinya satu jenazah, sisa yang masih berada di ruang pendingin jenazah Rumah Sakit Bhayangkara sebanyak enam jenazah, teridri dari tiga jenazah utuh dan tiga lainnya tidak utuh atau hanya bagian tubuh.
Sebelumnya, Tim DVI Polda Jatim telah menerima sebanyak 104 jenazah, termasuk satu jenazah bukan manusia, yakni dari jenis primata. "Dari total itu, hingga hari ini kita telah melakukan identifikasi sebanyak 97 jenazah, dan sudah kita serahkan kepada keluarga korban," katanya.