REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sumber ABC menyebutkan pemerintah Australia kemungkinan akan menambah pasukan daratnya di Irak dalam jumlah ratusan prajurit.
Sejauh ini terdapat 200 prajurit dari Pasukan Khusus Australia di Irak. Namun kini sumber ABC menjelaskan pasukan tambahan ini nantinya akan bergabung dengan pasukan Selandia Baru dengan misi memberikan pelatihan bagi tentara Irak.
Hari Selasa (24/2) kemarin, Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengumumkan negaranya akan mengirim 143 personel militer ke Irak.
Hari ini Panglima Angkatan Bersenjata Australia Marsekal (Udara) Mark Binskin mengatakan Australia belum memutuskan apakah akan menambah pasukannya di Irak. "Saya dan kolega saya di Selandia Baru bekerja sama menyiapkan berbagai pilihan yang akan diajukan kepada masing-masing pemerintah," katanya.
"Pemerintah Australia hingga kini belum membuat keputusan final," tambah Mark Binskin.
Sementara itu Menlu Julie Bishop menjelaskan kontribusi militer Australia telah dievaluasi. "Evaluasi dilakukan oleh Komite Keamanan Nasional namun saya tidak ingin mendahului pengumumannya," katanya.
Dalam pernyataan di parlemen Selandia Baru PM Key mengatakan pengiriman prajurit dari negaranya akan dilakukan bersama-sama dengan prajurit dari Australia.
Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews melalui juru bicaranya kepada ABC menjelaskan, komitmen Australia selalu menjadi perhatian pemerintah.