Kamis 26 Feb 2015 13:48 WIB

JK Minta KNPI tak Masuk Politik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua umum DPP KNPI, Taufan EN Rotorasiko berfoto bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Foto: knpi
Ketua umum DPP KNPI, Taufan EN Rotorasiko berfoto bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilainya pentingnya peran Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dalam pembangunan bangsa. Untuk membantu membangun bangsa, ia pun meminta agar KNPI tak hanya fokus dalam politik.

"Tentu pada waktunya posisi KNPI dalam pembangunan bangsa. Pembangunan bangsa jangan hanya politik," kata JK saat memberikan sambutan dalam acara KNPI di Jayapura, Papua, Kamis (26/2).

Menurut JK, jika KNPI hanya memikirkan politik, maka justru hanya akan memecah organisasi tersebut. Kelompok yang memikirkan politik pun, tambahnya, memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengayomi seluruh aspirasi yang ada.

"Dengan berbagai bendera di belakang saya tentu sulit KNPI bicara politik, kalau bicara politik lebih jauh KNP akan pecah. Kalau terlalu dekat dengan KIH/KMP, pasti pecah KNP itu," kata JK.

Lanjut dia, untuk membantu pembangunan bangsa, generasi muda dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan minatnya, seperti menjadi pengusaha, peneliti, atau seniman, dll. "Karena begitu berpikir politik, pasti bertentangan, kesukuan tentu bertentangan dengan yang lain. Tidak mudah mempersatukan bhinekatunggal ika," ucap Kalla.

Selain itu, JK mengatakan KNPI juga dapat berperan dalam mempersatukan keberagaman bangsa. Menurutnya, hal ini dapat dicapai dengan memenuhi kebutuhan bangsa seperti meningkatkan pendidikan dan teknologi.

Kalla pun mencontohkan pentingnya peran pemuda dalam memajukan bangsa, seperti di Jepang dan Korea. Meskipun kedua negara tersebut tak memiliki kekayaan alam seperti Indonesia, mereka justru dapat maju dari kerja keras para pemudanya yang tidak hanya memikirkan politik.

"Kita justru dikalahkan oleh negara-negara yang tidak punya kekayaan alam sama sekali," ucap Kalla.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement