Selasa 03 Mar 2015 15:24 WIB

Meski Berunjuk Rasa, Pegawai KPK Janji tidak Mogok

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ani Nursalikah
Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menandatangani dukungan ketika aksi damai di halaman gedung KPK, Jakarta, Selasa (3/3). Aksi yang diikuti seluruh pegawai KPK tersebut menolak putusan pimpinan KPK yang melimpahkan kasus Komisaris Jenderal Budi Gu
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menandatangani dukungan ketika aksi damai di halaman gedung KPK, Jakarta, Selasa (3/3). Aksi yang diikuti seluruh pegawai KPK tersebut menolak putusan pimpinan KPK yang melimpahkan kasus Komisaris Jenderal Budi Gu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh pegawai KPK melakukan aksi protes atas putusan pemimpinnya yang melimpahkan kasus Komjen Budi Gunawan (BG) ke Kejaksaan Agung (Kejagung). Mereka kecewa putusan tersebut dan meminta pimpinan melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK).

Meski demikian, para pegawai yang menamakan diri Wadah Pegawai (WP) KPK memastikan tak akan mogok kerja. "Kami sampai kapanpun tak akan berhenti bekerja. Karena kalau kita mogok, itulah yang diinginkan mereka (koruptor)," kata penasihat WP KPK Nanang Farid Syam, Selasa (3/3).

Dalam aksi tersebut, lebih dari 300 pegawai KPK menandatangani aksi protes atas pelimpahan kasus mantan ajudan Megawati Soekarnoputri itu ke Kejagung. Mereka menandatangani sikap penolakan tersebut dalam kain putih sepanjang kurang lebih 30 meter dengan lebar satu meter.

Selain itu, mereka juga menempelkan tiga kertas ukuran A3 berisikan tulisan semangat pemberantasan korupsi di kaca depan gedung KPK. Tulisan itu sekaligus sindiran terhadap Plt pimpinan KPK yang baru saja dilantik Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Tulisan tersebut di antaranya "Kita Perangi Korupsi", "Kalau Kamu Lelah Berjuang di Kantormu, Jangan Kamu Berani Datang Ke sini", "Dari Dulu Keluarga Kita adalah Keluarga Pejuang. Lawan!"

Setelah melakukan aksi protes di pelataran gedung KPK, para pegawai kembali bekerja seperti biasa. Aktivitas pun kembali normal. Staf, penyelidik, penyidik, hingga office boy yang sebelumnya ikut aksi kembali bekerja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement