REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dalam mempertahankan serta mengembangkan produksi belimbing di Kota Depok, Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Depok memberikan berbagai bantuan kepada para petani belimbing di Kota Depok.
Kontribusi yang dilakukan berupa pemberian bibit, pemberian pupuk organik, pembinaan berupa pelatihan kepada kelompok tani yang sudah berjalan maupun petani yang masih pemula.
“Kami selalu berupaya memberikan bantuan demi memajukan produksi belimbing yang kini menjadi ikon Kota Depok,” ujar Sekretaris Distankan Kota Depok, Muksit Hakim, di Balaikota Depok, Rabu (4/3).
Selain itu, Distankan juga melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Depok dalam bidang pengembangan pasar. Hal tersebut dilakukan sebagai usaha dalam menunjang pelestarian belimbing dengan penyaluran produksi belimbing ke pasar modern maupun pasar tradisional.
Untuk saat ini, Muksit menambahkan bahwa pasokan belimbing di Kota Depok sudah cukup banyak. Namun, seluruhnya belum dapat mencukupi kebutuhan yang diharapkan konsumen. Pasalnya, permintaan jumlah belimbing perbulannya kurang lebih 50 ton.
“Para petani setiap bulannya memproduksi belimbing hingga 45 ton, tetapi jumlah tersebut masih dikatakan belum mencukupi kebutuhan pasar,” terang Muksit.
Dengan berbagai dukungan yang diberikan oleh Pemkot Depok, Muksit berharap hasil yang diperoleh petani belimbing setiap bulan dapat melebihi jumlah permintaan. Sehingga, seluruh masyarakat dapat merasakan keberadaan buah yang menjadi lambang Kota Depok