Senin 16 Mar 2015 06:03 WIB

Pengamat: Wajar PPP dan Golkar Keluar dari KMP

Rep: C20/ Red: Bayu Hermawan
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai berpindahnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Golkar, dari sebelumnya berada di barisan oposisi menjadi pendukung pemerintah, merupakan hal yang wajar dalam politik.

"Wajar jika PPP dan Golkar akan keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). Sebab politik sangat dinamis, semua bisa berubah pilihan," ujarnya kepada Republika, Senin (16/3).

Siti mengatakan semua hal itu tak akan terelakan karena setiap partai memiliki sikap politik yang masing-masing berbeda. Terkait rencana PPP yang akan keluar dari Koalisi Merah Putih, ia menilai permasalahan internal yang masih terjadi di dalam berlambang Ka'bah itu masih belum terselesaikan.

"Menteri Hukum dan HAM (Menhumkam) kini tengah mengajukan kasasi. Secara de jure masih ada dualisme kepengurusan," kata Siti.

Siti juga melihat keinginan kedua kubu yang berada di PPP untuk islah masih samar-samar. Menurut Siti, kesepakatan untuk islah masih menemui banyak hambatan dan belum bisa dikatakan pasti akan berhasil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement