REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan Koalisi Merah Putih (KMP) yang sudah dibentuk lebih dari setengah tahun ini mulai berubah. Jadi, tidak mengherankan jika KMP akan buyar dengan sendirinya nanti.
"Setengah tahun sudah berubah. Buat saya tidak aneh jika KMP akan buyar lama-lama," ujar Indria kepada ROL, Senin (16/3).
Pria yang juga peneliti senior di Habibie Center ini menyatakan polemik ini terjadi akibat tidak adanya kawan yang betul-betul setia mendukung. Oleh karena itu yang ada lagi-lagi hanya kepentingan pribadi masing-masing partai.
Ditambahkannya, dahulu masih ada euphoria Pro Prabowo Subianto yang didaulat menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 lalu. Pendukungnya bersatu mendukung Prabowo mengalahkan Jokowi. Namun, saat ini semua itu sudah berlalu jadi pengikat pendukungnya menjadi tanda tanya.
Ia menanyakan faktor perekat anggota yang harusnya bisa menyatukan pandangan parpol pendukungnya. Kekuatan pengikat yang tidak jelas bisa berakibat partai memisahkan diri masing-masing jika merasa sudah tidak diuntungkan. Akhirnya kembali lagi partai mementingkan kepentingan sendiri-sendiri.