REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mempersiapkan antisipasi terhadap gangguan pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2015.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan (Puspendik Balitbang) Kemendikbud, Niza mengatakan pertama pihaknya akan melakukan pengawasan ketat pada perusahaan percetakan.
"Pengawasan ini dilakukan dengan menempatkan petugas disetiap percetakan setiap hari, untuk mengontrol langsung proses percetakan soal ujian," ujarnya di Gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat, Jumat (20/3).
Ia mengatakan petugas terdiri dari Puspendik Balitbang dan Polimedia yang akan bergantian setiap hari mengawasi proses percetakan. Petugas itu juga harus memastikan laporan yang diterima Kantor Kemendikbud sesuai dengan hasil di lapangan sebenarnya.
Selain pengawasan langsung, Kemendikbud juga akan melakukan kendali mutu. Fungsinya agar soal yang dicetak kualitasnya tetap bagus. Pihaknya akan mengecek hasil naskah jadi terutama lembar jawaban ujian.
Sebab lembar tersebut rawan tak terbaca di komputer seperti yang pernah ditemukan sebelumnya. Akibat hasil cetak yang miring, lembar isian itu tak terbaca dan harus dicetak ulang.
"Dua antisipasi ini menjadi langkah untuk mencegah terjadinya gangguan saat pelaksanaan ujian nanti. Tak hanya memastikan jumlah mencapai target, namun juga hasil cetakan juga harus memuaskan," jelasnya.