REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tarif tiket Kereta Api (KA) ekonomi yang memperoleh subsidi atau PSO dari pemerintah per 1 April ini mengalami kenaikan. Kenaikan tarif sendiri bervariasi.
Namun kebijakan tersebut menurut sejumlah penumpang dinilai tidak memberatkan. Mereka mengaku tidak keberatan tarif tiket PSO mengalami kenaikan. "Tidak masalah naik sedikit kan masih dapat subsidi juga dari harga tiket aslinya," kata Martono (46) warga Gamping, Sleman, Rabu (1/4).
Bapak dua anak ini bekerja di sebuah perusahaan kontruksi di Jakarta. Sebulan sekali dia harus pulang ke Sleman menengok anak dan istrinya. KA ekonomi menjadi pilihan yang pas baginya saat pulang ke Yogya.
Dirinya mengaku sering menumpang KA Bengawan atau Progo. Harga tiket KA ini sebelumnya Rp 50 ribu per orang. Namun Per April ini harga tiket KA Progo menjadi Rp 75 ribu dan KA Bengawan Rp 80 ribu per orang.
"Naik sedikit, tetapi masih disubsidi jadi gak apa-apa. Karena secara waktu KA lebih ontime dari pada bus," ujarnya.
Harga tiket KA tersebut sebelum disubsidi rata-rata adalah Rp 110 ribu per orang.
Hal senada diungkapkan Ardi Teristi Hardi. Warga Klaten, Jawa Tengah ini setiap satu bulan sekali ke kantor pusat di Jakarta. Dia sendiri bekerja di Yogyakarta setiap harinya. "KA ekonomi jadi pilihan utama harganya miring dan tepat waktu," katamya.
Jadi baginya tidak ada masalah jika harga tiket KA ekonomi yang disubsidi naik pada April ini.