REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Akademisi Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa Denpasar I Gede Sudiarta mengatakan masyarakat pesisir atau nelayan di Bali rata-rata masih menggunakan alat tangkap tradisional.
"Kebiasaan nelayan Bali menggunakan alat tangkap tradisional tersebut agar dapat menjaga ekosistem biota laut yang ada di daerah tersebut," ujarnya, Jumat (3/4).
Ia mengakui selama pemantauan ke masyarakat nelayan di Bali rata-rata alat tangkap yang digunakan seperti 'bubu', jaring jala, jorang, dan tali (pole and line atau huhate) maupun pancing.
Sedangkan alat tangkap lainnya seperti pukat cincin (pursein) yang digunakan untuk menangkap ikan tongkol, maupun tuna juga tidak dapat dipergunakan oleh nelayan tradisional Bali karena tidak memungkinkan untuk dilakukan di perairan Bali.