Senin 13 Apr 2015 22:54 WIB

Meski Diwarnai Mati Lampu, UN CBT di Papua Lancar

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan mengaku ada sejumlah sekolah yang mengalami kendala dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sistem Computer Based Test (CBT).

Ia mengatakan salah satu sekolah di Papua sempat mengalami listrik padam lima menit jelang ujian berakhir. Meski demikian, listrik padam hanya berlangsung sekitar tiga menit.

Anies mengatakan, saat komputer kembali menyala, semua jawaban yang sudah diisi peserta UN masih tersimpan.

"Ini jadi pembuktian bahwa sistem berjalan baik," katanya di Istana Negara, Senin (13/4).

Dari 585 sekolah di seluruh Indonesia yang melaksanakan ujian berbasis komputer, menurut Anies, hanya tiga sekolah yang mengalami kendala sehingga gagal melakukan ujian secara online.

"Ini lebih baik dari yang kita harapkan," ucap mantan rektor Universitas Paramadina tersebut.

Seperti diketahui, mulai tahun ini pemerintah menjalankan UN berbasis komputer. Meski demikian, dari seluruh sekolah yang menyelenggarakan UN, baru dua persen atau setara dengan 585 sekolah saja yang dijadikan pilot project penyelenggaraan UN online.

Sebelumnya, sekolah yang menyelenggarakan UN CBT telah dinilai kesiapan infrastruktur sekolahnya oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement