Rabu 15 Apr 2015 12:01 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Panglima TNI Jamin Keamanan Kepala Negara di Peringatan KAA

Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, TNI menggunakan dana cadangan untuk mengamankan KTT Asia Afrika (KAA) Ke-60 Tahun 2015, pada 15-24 April 2015.

"Meski dana dari pemerintah belum turun tak menghalangi kinerja TNI dalam mempersiapkan penjagaan konferensi internasional yang akan dihadiri 109 kepala negara. Kita punya dana cadangan operasi," kata Panglima TNI memimpin apel gelar pasukan pengamanan KAA, di silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (15/4).

Menurut dia, dana pengamanan amat diperlukan untuk operasional, tetapi bukan menjadi penentu totalitas pengamanan TNI saat KAA dilangsungkan karena prajurit lebih mengedepankan penjagaan yang terbaik tanpa mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat. "Prinsipnya kita akan tetap memberikan yang terbaik kepada tamu negara, tanpa mengabaikan kepentingan masyarakat," ujarnya.

Sejumlah pasukan khusus, kendaraan taktis, dan kendaraan tempur disiagakan selama pagelaran KAA.

Pihaknya juga menyiapkan sniper dari TNI dan Polri yang akan kami tempatkan di titik khusus untuk mengawal kepala negara yang hadir.

"Semua itu untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Yang menjadi prioritas sehingga masyarakat yang tidak terlibat secara langsung, juga bisa menjalankan kehidupan seperti biasanya," katanya.

Hal itu merupakan standar baku pengamanan kepala negara dan tidak boleh dikurangi, bahkan mungkin nanti juga ada jalan yang terganggu, sehingga pihaknya memohon maaf.

Guna mengawal perjalanan para kepala negara dari Jakarta menuju Bandung, TNI juga menyiapkan transportasi baik darat maupun udara. Saat ini, TNI juga tengah menyiapkan sejumlah transportasi untuk mengangkut ratusan kepala negara tersebut.

"Nanti kita kawal dan kita sterilisasi baik darat maupun udara. Kita akan antar sesuai kondisi cuaca, kalau cuaca bagus pakai udara. Tapi kalau tidak bagus bisa pakai kereta dan bus," tuturnya.

Selain itu, lanjut Moeldoko, TNI juga sudah berkoordinasi dengan pengawal presiden tiap negara. Pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan baik dengan seluruh staf pengamanan kepala negara yang akan hadir.

"Ada standar jelas yang harus dikomunikasikan. Contohnya kepala negara bahwa pesawat kita sudah tentukan parkir pesawatnya. Apakah dia bawa senjata, siapa saja yang pegang, itu semua sudah kita tanyakan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement