Kamis 16 Apr 2015 17:37 WIB

Murid di Medan Patungan Rp150 ribu untuk Beli Kunci Jawaban UN

Rep: Ahmad Rozali/ Red: Bayu Hermawan
 Siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia berbasis komputer (Computer Based Test) di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia berbasis komputer (Computer Based Test) di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSPI) melaporkan adaya peningkatan kebocoran soal Ujian Nasional pada tahun ini. Namun ternyata, kebocoran itu tidak hanya terjadi di Jawa Timur dan DKI Jakarta, tetapi juga di Medan.

Yosie (46), salah seorang orang tua murid salah satu SMA di Medan, mengaku jika anaknya sempat meminta uang sebesar Rp150 ribu untuk membeli paket kunci jawaban enam mata pelajaran.

"Empat hari sebelum ujian digelar anak saya menangis minta uang untuk membeli jawaban. Kata dia semua siswa wajib beli," ujarnya kepada Republika, di Medan, Kamis (16/4).

Yosie mengaku sempat menolak permintaan anaknya untuk turut membeli kunci jawaban. Namun dia dia iba kepada anaknya setelah melihat sang anak yang memelas di hadapannya. Sehingga dia tidak memiliki pilihan lain selain mengikuyi permintaan anaknya.

"Anakku sampe nangis minta uang buat itu," ujarnya.

Sebelumnya, puluhan lembar kertas yang diduga berisi lembar jawaban soal ujian berserakan di sejumlah kawasan beberapa sekolah favorit di Medan. Lembaran kecil kertas yang diduga berisi kunci jawaban ditemukan beredar di kawasan SMAN 1 dan SMAN 2 Medan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSPI)  melaporkan adanya peningkatan kebocoran soal Ujian Nasional tahun ini. Di samping, adanya penurunan laporan kecurangan.

Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listyarti mengatakan pada UN 2015 ini tepatnya, H-2 baru dua laporan jual beli kunci yang diterima FSGI, yaitu di Jawa Timur dan DKI Jakarta.

Di Jawa Timur, laporan jual beli kunci jawaban UN dari Mojokerto dan Lamongan. Disebutkan, kunci jawaban itu dihargai mencapai Rp 14 juta dan para siswa diharuskan patungan uang rata-rata sebesar Rp 50 ribu per siswa.

Sedangkan, di Jakarta, harga kunci jawaban berkisar Rp 14 juta-Rp 21 juta. Dan, para siswa pun dikoordinasikan untuk patungan uang sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per siswa.

Pada pelaksanaan UN 2015, FSGI membuka posko pengaduan UN di 46 kota/kabupaten, seperti Medan, Deli Serdang dan Binjai (Sumatera Utara); Purbalingga dan Pemalang (Jawa Tengah); Mojokerto, Blitar, Gresik, Lamongan, Malang, Sidoarjo, Tulungagung, Banyuwangi dan Surabaya (Jawa Timur).

Selain itu di Indramayu, Garut, Bandung,  Bekasi, Bogor dan Tasikmalaya (Jawa Barat), kota Mataram, kota dan kabupaten Bima (NTB), Jambi, DKI Jakarta, Bengkulu, Batam dan Pekan Baru (Kepulauan Riau), Balikpapan, Kutai Barat, dan lain-lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement