Kamis 16 Apr 2015 22:58 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Moeldoko: Pengamanan KAA Tegas Tanpa Ragu

?Presiden Joko Widodo (kanan) memakai baret Mabes TNI disaksikan oleh Panglima Jenderal TNI Moeldoko (kiri) saat menerima pengangkatan sebagai Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (16/4).(Republika/Edwin Dwi Putranto)
?Presiden Joko Widodo (kanan) memakai baret Mabes TNI disaksikan oleh Panglima Jenderal TNI Moeldoko (kiri) saat menerima pengangkatan sebagai Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (16/4).(Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan pengamanan peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) dilakukan dengan tegas tanpa ragu.

"Pengaman harus dilakukan dengan tegas dan jangan ragu," kata Moeldoko pada Apel Pengamanan VVIP pada Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Kamis (16/4).

Apel yang dimulai sekitar pukul 14.15 WIB itu hanya berlangsung sekitar 10 menit karena diguyur hujan deras disertai petir. Namun pasukan yang terdiri dari semua angkatan, kesatuan khusus dan juga kepolisian berdiri tegak meski hujan mengguyur tubuh mereka di lapangan terbuka.

Pada kesempatan itu Panglima TNI memimpin apel siaga yang diikuti oleh 2.600 personel gabungan dari TNI dan Polri di wilayah Jabar yang akan diturunkan. Menurut dia, ketegasan itu dalam artian tidak ada toleransi untuk hal-hal prinsip.

"Meski demikian, kenyamanan masyarakat yang menyaksikan KAA juga harus diprioritaskan," kata Moeldoko.

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengecekan dan memastikan pemetaan kekuatan pengamanan di semua ring optimal. Ia juga menyebutkan, tim penembak jitu akan dikerahkan untuk pengamanan kegiatan berskala internasional itu di titik-titik yang telah ditetapkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement