Kamis 23 Apr 2015 19:27 WIB

Poros Muda: Golkar Bukan Partai Dinasti

Rep: c05/ Red: Bilal Ramadhan
Partai Golkar
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Poros Muda Golkar berpendapat Golkar bukanlah tempat bersemainya politik trah. Ini menanggapi statement Titiek Soeharto yang menyatakan kader di daerah ingin agar trah keluarga Cendana memegang kembali kepemimpinan Golkar sekarang.

Humas Poros Muda Golkar, Andi Sinulingga menyatakan di Golkar semua kader punya peluang dan kesempatan yang sama dalam berpikrah di partai. Kader di golkar tidak bisa dilihat dia anak siapa atau turunan siapa.

“Itu tradisi kuno yang tak perlu dipertahankan. Golkar setelah Orba melihat semua kader berdasarkan potensi, kualitas dan track record-nya,” ujarnya melalui pesan singkat, Kamis (23/4).

Andi menyatakan tak dilarang jika Tommy Soeharto ingin maju memimpin Golkar. Sebab dia juga pernah maju sebagai calon ketua umum di Munas Riau pada tahun 2009. ”Namun Tommy tidak bisa dilihat dalam konteks trah Soeharto. Dia harus dilihat sebagai Hutomo Mandala Putra dengan kapasitas kepemimpinan dan serangkaian rekam jejaknya,” kata dia.

Dia menegaskan Golkar bukanlah warisan Soeharto untuk anak dan keluarganya. Namun Golkar adalah warisan sejarah untuk bangsa Indonesia. Jadi Golkar itu terbuka bagi siapa yang ingin berbuat baik bagi bangsa dan negara tak terkecuali Tommy Soeharto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement