Jumat 01 May 2015 17:56 WIB

May Day di Banten Sepi

Massa dari gabungan organisasi buruh dan pekerja melakukan aksi memperingati Hari Buruh Internasional (May Day), di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (1/5). Aksi May Day kali ini mengangkat isu
Foto: Antara
Massa dari gabungan organisasi buruh dan pekerja melakukan aksi memperingati Hari Buruh Internasional (May Day), di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (1/5). Aksi May Day kali ini mengangkat isu

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Provinsi Banten tampak sepi dan tidak terjadi pengerahan massa.

Pantauan sejumlah daerah di Banten tidak terjadi pengerahan massa di lokasi aksi, seperti kawasan industri Cikande di Kabupaten Serang. Bahkan, ruas jalan di sejumlah daerah di Banten berjalan lancar dan tidak terjadi kemacetan lalu lintas.

"Meskipun hari buruh sepi, tetapi pengamanan tetap dijaga ketat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata Komandan Kompi (Danki) Sabhara Kepolisian Daerah (Polda) Banten Iptu Hero di Pintu Tol Kragilan Kabupaten Serang saat dihubungi di Lebak, Jumat (1/5).

Ia mengatakan, pengamanan hari buruh difokuskan di kawasan industri Cikande, pintu Tol Kragilan dan Alun-alun Serang.

Petugas pengamanan melibatkan 160 personel dengan dilengkapi kendaraan taktis, pasukan sepeda motor dan senjata gas air mata. Petugas melakukan pengamanan sejak pukul 06.30 WIB hingga pukul 14.30 WIB berlangsung aman.

"Saya kira hari buruh tahun ini relatif aman dan kondusif karena tidak ada pengerahan massa yang melakukan aksi," katanya.

Begitu juga peringatan hari buruh di Kabupaten Lebak tampak sepi sehingga arus lalu lintas menuju kawasan industri Citeras-Jawilan-Cikande berjalan lancar. Selain itu juga tidak berdampak terhadap aktivitas masyarakat sebab lokasi yang kerap dijadikan unjuk rasa sepi.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement