Sabtu 02 May 2015 17:20 WIB

Menaker: Perayaan Hari Buruh Semakin Tertib

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Karta Raharja Ucu
Puluhan ribu buruh dari wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati hari buruh internasional, yang jatuh pada tanggal 1 Mei 2015.
Foto: VOA
Puluhan ribu buruh dari wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati hari buruh internasional, yang jatuh pada tanggal 1 Mei 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Tenaga Kerja, M Hanif Dhakiri mengatakan, perayaan Hari Buruh di seluruh Indonesia dari waktu ke waktu semakin tertib dan baik. Bahkan banyak buruh yang melakukan kegiatan sosial untuk merayakannya.

Selain mengadakan pengerahan massa, ujar Hanif, para buruh  melakukan perayaan Hari Buruh dengan mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan seperti panggung rakyat, donor darah, senam masal, makan bersama, sunatan massal. "Mereka juga melakukan  pembagian sembako, ada juga yang lomba tarik tambang," ujarnya, Jumat (1/5).

Aksi sosial ini dilakukan di sekitar lingkungan perusahaan, kantor dinas tenaga kerja maupun kantor pemerintah daerah. Ini kegiatan positif yang perlu didukung.

Selama ini, kata Hanif, pemerintah terus  melakukan berbagai upaya untuk mempererat jalinan hubungan silaturahmi baik yang dengan pengusaha mapun pekerja atau buruh. Ini dilakukan untuk penguatan dan menciptakan hubungan industrial yang harmonis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement