REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Sejak pagi, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Wonogiri, Jateng, memperingatkan kepada semua peserta Ujian Nasional (UN) untuk tidak percaya jika ada pihak yang memberi bocoran kunci jawaban.
''Bisa saja, bocoran kunci jawaban itu palsu. Jangan percaya, itu hanya SMS atau pesan singkat palsu,'' kata Siswanto, Kepala Disdik Kabupaten Wonogiri, Sabtu (2/5). Disdik mensinyalir, saat berlangsung UN, beredar SMS kunci jawaban soal yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung-jawab. Jika pelaksanaan UN sekarang beredar SMS kunci jawaban lagi, berarti itu palsu.
UN SMP/MTs tahun ini dilakukan dengan dua cara. Menurut Siswanto, UN /Paper Best Test/ (PBT), dan UN Computer Based Test (CBT). Dikatakan Siswanto, UN PBT maupun UN CBT bakal mendapatkan pengamanan ketat dari jajaran kepolisian. Disdik bekerjasama dengan Polres untuk pengamanan naskah soal, baik UN untuk jenjang SMP/MTs dan SMP luar biasa.
Sementara, untuk memudahkan pengawasan soal akan didistribusikan di lima distrik yang menjadi pusat pengambilan soal dan lembar jawab.
Naskah soal UN yang dikirim ke Kabupaten Wonogiri terdiri dari empat jenis mata pelajaran (Mapel). Mulai dari Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA.