Sabtu 02 May 2015 15:00 WIB
Kasus Novel Baswedan

Kompolnas Sebut Penangkapan Novel tak Terkait Kisruh Polri dan KPK

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penyidik KPK Novel Baswedan.
Foto: Antara
Penyidik KPK Novel Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Adrianus Meliala, mengungkapkan, pihaknya bakal mengandekan pertemuan dengan Kapolri dan Kabareskrim terkait penangkapan salah satu penyidik KPK, Novel Baswedan.

Salah satu bahasan dalam pertemuan itu menyangkut soal proses rekonstruksi yang kembali digelar pihak kepolisian terhadap kasus penembakan yang diduga dilakukan Novel Baswedan.

Hanya saja Adrianus menolak jika penangkapan Novel Baswedan ini terkait dengan hubungan Polri dan KPK yang kian memanas. Menurutnya, kasus yang menimpa Novel Baswedan murni adalah upaya penegakan hukum terhadap warga negara yang diduga melakukan tindak pidana saat melaksanakan tugasnya.

Bahkan, Adrianus menyebut, surat perintah itu ditunjukan untuk Novel Baswedan sebagai personal. ''Jadi memang sebagai pribadi dan tidak ada kaitannya dengan beliau sebagai orang KPK,'' tuturnya.

Adrianus menambahkan, bukan berarti dengan adanya kasus Novel ini harus diikuti pencopotan petinggi-petinggi Polri. Adrianus sepakat jika memang perlu ada yang dibenahi dalam tubuh kepolisian, terutama dalam hal administrasi peradilan yang dianggap masih kacau. Kondisi ini pula yang terjadi dan menimpa kasus Novel Baswedan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement