Senin 04 May 2015 11:51 WIB

Taliban: Paman Presiden Minta Kami Berhenti Berjuang

Rep: C23/ Red: Ilham
Pasukan Taliban
Foto: VOA
Pasukan Taliban

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Perwakilan Taliban bertemu dengan tokoh-tokoh politik Afghanistan di hari kedua pembicaraan damai di Qatar, Ahad (3/5). Salah satu peserta mengatakan, kedua pihak sedang membahas kemungkinan gencatan senjata dan menyetujui kehadiran pasukan Amerika Serikat di Afghanistan.

Salah satu perwakilan Taliban yang enggan disebut namanya mengatakan, Taliban mengirim delapan orang delegasi dalam pembicaraan tersebut. “Dialog dimulai terbuka, dan delegasi Afghanistan, serta Qayyum Kochai, paman Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, meminta kita berhenti berjuang dan mengumumkan gencatan senjata. Mereka memanggil kita saudara dan menasehati kita untuk datang ke Afghanistan dan mematuhi konstitusinya,” tutur dia, seperti dilaporkan Reutrers, Senin (4/5).

Perwakilan Taliban itu menambahkan, mereka tidak akan berhenti berjuang hingga semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan. Dia mengungkapkan pembicaraan tersebut berakhir tanpa kesepakatan akhir, kecuali perjanjian untuk melakukan pertemuan lain di Uni Emirat Arab, bulan depan.

Berdasarkan sumber-sumber Taliban dan Afghanistan, dialog Qatar juga dihadiri oleh perwakilan dari beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Cina, dan Pakistan. Menteri Luar Negeri Pakistan, Ahmad Chaudry Aizaz mendukung pembicaraan damai yang sedang dilakukan Afghanistan dan Taliban. "Perdamaian di Afghanistan sangat penting untuk perdamaian di wilayah (Pakistan) ini," ungkap Aizaz.

Puluhan ribu warga Afghanistan tewas sejak Amerika Serikat dan sekutunya melakukan invasi pada Taliban, yang berkuasa pada 2001. Beberapa inisiatif pembicaraan damai dan rekonsiliasi sebelumnya telah gagal dilakukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement