REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN-- Tokoh-tokoh yang mendaftar sebagai bakal calon peserta pemilihan kepala daerah diingatkan untuk mewaspadai praktik penipuan yang mengatasnamakan pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Kalau ada yang menjual nama kami, tolong dijebak saja," kata Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristyanto dalam pembukaan penjaringan bakal calon di kantor PDIP Sumut di Medan, Senin (18/5).
Menurut Hasto, PDIP telah berluang kali menegaskan bahwa penjaringan dan pemberian dukungan dalam pilkada tidak menggunakan biaya sama sekali. Komitmen tersebut disampaikan karena PDIP ingin mendapatkan tokoh yang terbaik, dan mampu memenuhi apirasi rakyat dan menjalankan visi partai.
Bagi PDIP, rekomendasi dukungan tersebut sangat mahal sehingga tidak dapat ditukar dengan materi, melainkan kesamaan visi dalam kesejahteraan rakyat. "Hati-hati kalau ada yang mengaku atas nama kami. Dalam proses ini, PDIP tidak pernah dan tidak akan memperjualkan rekomendasi," tegasnya.
Selain tidak ada mahar politik, PDIP juga bersikap tegas terhadap rekomendasi yang dikeluarkan, termasuk kewajiban kader untuk mematuhi dan mendukungnya. "Kami akan pecat kalau ada kader atau anggota DPRD (dari PDIP) yang tidak loyal pada rekomendasi partai," tukas Hasto.
Meski demikian, kata dia, pihaknya tidak membantah jika pilkada langsung tersebut membutuhkan sumber daya logistik untuk meraih kemenangan di lapangan. Pendanaan tersebut dibutuhkan untuk membiayai kegiatan dan menggerakkan kekuatan partai.
"Itu dibutuhkan, terutama dalam menggerakkan saksi," ucapnya.