REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Ratusan pengungsi Muslim Rohingya telah menetap di berbagai kota di India selama tiga tahun. Kepindahan mereka dipengaruhi kekerasan yang dideritanya di Myanmar.
Deen Mohammed menganggap dirinya pria yang beruntung karena tidak seperti rekan-rekan pengungsi Rohingy lainnya yang harus meninggalkan Myanmar menggunakan kapal yang penuh sesak. Ketika krisis semakin menjadi, Deen melarikan diri ke India.
Deen ingat bagaimana ia melarikan diri dari Myanmar dengan keluarganya tiga tahun lalu. Mereka menyelinap ke India melalui perbatasan dengan Bangladesh. Dia memaparkan ceritanya saat hidup di pondok jerami di pedalaman Jammu, India Utara.
"Kami meninggalkan rumah kami di Myanmar dengan ilegal menyeberang ke Bangladesh. Kemudian kami menghabiskan uang untuk menyeberang ke India. Karena hambatan bahasa kita tidak bisa meminta air atau makanan sampai akhirnya kami sampai dengan kondisi lapar dan haus," kata Deen dikutip dari Chanel News Asia, Jumat (22/5).
Deen melanjutkan, ada sekitar 6.500 warga Rohingya di India dengan status pengungsi. Tapi, Deen mengklaim bahwa ada ribuan lebih yang hidup tanpa sumber penghidupan atau dukungan dari pemerintah India.
Banyak dari mereka, lanjut Deen, berlindung di India, meski ada beberapa yang pindah ke kota yang didominasi Muslim seperti Hyderabad dan Mewat. Tapi, kata dia, banyak juga yang bernasib sama seperti Deen yang terus tinggal di gubuk-gubuk kecil di pedalaman Jammu.