REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Munas Jakarta Ibnu Munzir mengatakan saat ini pihaknya tidak sedang melakukan proses islah dengan Partai Golkar Munas Bali. Namun, lanjutnya, kubunya memang sedang mencoba melakukan kesepakatan bersama dengan Golkar Munas Bali untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Hal ini berawal dari penawaran poin-poin islah dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada masing-masing pihak. “Kemarin kan Pak JK sudah bertemu Abu Rizal Bakrie (Ical), dan Ical setuju walaupun memberikan embel-embel syarat. Setelah itu, kita tunggu Agung Laksono dulu bertemu dengan Pak JK, apakah akan ada syarat juga dari dia (Agung),” papar Ibnu pada Republika, Senin (25/5).
Dalam hal ini, Ia melanjutkan, yang menjadi fokus pembicaraan dan diskusi adalah bagaimana kader-kader Golkar bisa mengikuti Pilkada. “Walaupun begitu, proses hukum dan banding terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara akan tetap berjalan,” tambah Ibnu.
Ketika ditanya apakah akan ada benturan ketentuan yang diajukan masing-masing pihak, Ibnu menilai hal itu tidak akan terjadi selama prinsip dasar masing-masing pihak sama, yakni mengusahakan Golkar ikut Pilkada. Selain itu, kesepakatan antara dua kepengurusan Golkar juga tidak akan berbeda haluan selama pedoman yang digunakan adalah aturan dan undang-undang.
Sebelumnya, JK telah menawarkan empat poin penting pada masing-masing kepengurusan Golkar untuk hadapi Pilkada. Salah satu poin penting yang ditawarkannya adalah mengedepankan kepentingan kader-kader Golkar di daerah untuk bisa mengikuti Pilkada.