REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat mengaku telah melakukan penerbangan pengintaian maritim pada akhir pekan lalu. Hal itu dilakukan guna membantu mencari dan menandai posisi kapal yang diduga membawa migran, termasuk pengusi Rohingya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jeff Rathke pada konferensi pers Selasa (26/5) mengatakan, pesawat tersebut merupakan pesawat P-8 milik Angkatan Laut AS. Namun, pihaknya menyiapkan pesawat bantuan tambahan jika dibutuhkan pemerintah Malaysia.
Malaysia sendiri telah mengerahkan pasukan Angkatan Udara untuk melakukan pencarian migran di perairan Andaman.
Ribuan pengungsi Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh belum lama ini mendarat di wilayah pantai Indonesia dan Malaysia dalam kondisi memprihatinkan. Namun, diyakini masih banyak lagi migran yang berada di kapal tak layak dan terombang-ambing di tengah lautan.