REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia memastikan terus memantau serangan serangga Tomcat di rumah susun (rusun) Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PPPL) Kemenkes, Mohamad Subuh mengklaim, serangan tomcat sudah dilokalisir.
Ia menyatakan Kemenkes berupaya menyelesaikan serangan hewan ini dengan mencari sumbernya. Kemenkes, kata dia, telah menerjunkan tim untuk menyelesaikan persoalan ini dan penyemprotan fogging terhadap serangga-serangga, termasuk tomcat.
“Laporan terakhir yang kami terima bahwa tomcat di Daan Mogot sudah dapat dikendalikan. Tetapi kita monitor trus,” katanya kepada ROL, Kamis (4/6).
Kemenkes pun berkoordinasi dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat untuk mengawasi langsung sarana prasarana, sumber daya manusia (SDM) hingga pelaksanaan untuk penanggulangannya. Adapun Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat diakuinya telah melakukan upaya memberantas tomcat.
“Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat juga memberikan edukasi ke masyarakat untuk selalu memperhatikan lingkungan supaya tomcat tidak berkembang biak,” ujarnya.
Sebelumnya, rusun Daan Mogot diserang tomcat karena masih kumuh dan dikelilingi rawa. Hal itulah yang membuat serangga tomcat menyerang puluhan penghuni yang ada di delapan menara rusun. “Itu kan tomcat dari rawa tuh datangnya, kalau jalan dibangun kan rawa hilang dan tomcat itu tidak ada,” kata salah seorang penghuni rumah susun di Blok F, Andri (28 tahun).