REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Khusus Pengendalian Tembakau Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Widyastuti Soerojo mengatakan ada 625 juta perokok di ASEAN. "Jumlah perokok Indonesia mayoritas di negara ASEAN karena jumlah pendudukanya yang besar," ujarnya dalam acara workshop Kendali Efektif Konsumsi Roko dan Alokasinya untuk Pembiayaan Kesehatan, Selasa, (9/6).
Perokok baru banyak dibohongi industri rokok lewat iklannya yang luar biasa menarik. "Terdapat perokok pemula per hari sebanyak 36 ribu orang dan perokok pemula remaja sebanyak 13 juta per tahun."
Industri rokok ini, kata Widyastuti, menyasar kaum muda sebab untuk melanggengkan industrinya harus ada generasi muda perokok. Kalau tidak ada perokok sebagai penerus, maka industri rokok akan bangkrut.
"Harga rokok di Indonesia juga sangat terjangkau dan tergolong murah. Bahkan pengemis saja mampu beli rokok.