REPUBLIKA.CO.ID,BINJAI -- Ribuan bibit ikan gurame dan nila yang dibudidayakan dalam bak di lokasi Pemancingan Ikan Sri Dewi, Kelurahan Tunggurono, Kota Binjai mati. Hal tersebut terjadi diduga akibat debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo.
Pembudidaya ikan Gurami di Binjai, Pristianto (51) mengaku terkejut ketika melihat ikan-ikan di dalam bak kelihatan lemas dan menggelepar-gelepar akhirnya banyak yang mati.
Kemudian, setelah diteliti ternyata air yang terdapat budidaya ikan tersebut telah bercampur dengan debu vulkanik erupsi Sinabung terjadi dalam beberapa minggu ini.
"Air tersebut berwarna kecoklatan dan berbau belerang yang sangat pekat, sehingga ikan tersebut banyak mati dan sulit bernapas," katanya, Rabu (17/6).
Pris menjelaskan, dia telah mencoba mengatasinya debu yang mengandung bahan kimiawi dengan memberikan larutan kuning dan air garam. Tetapi, tidak juga membuahkan hasil.
"Saya akhirnya pasrah dengan bibit ikan yang sedang dikembangkannya itu banyak yang mati, kalau begini terus bisa gulung tikar," katanya.
Ia memperkirakan kerugian akibat kematian bibit ikan tersebut mencapai nilai puluhan juta rupiah.