REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara meminta pemerintah segera membatalkan rencana penyerahan 30 persen saham Blok Mahakam kepada Total dan Inpex. Menurutnya, hal tersebut akan mengurangi kesempatan bagi Pertamina.
"Itu akan kurangi Pertamina mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan maksimal seratus persen," kata Marwan dalam pernyataan tertulisnya yang diterima oleh ROL, Senin (22/6).
Lebih lanjut, Marwan menyatakan dengan menjadi pemegang saham mayoritas tunggal Mahakam maka Pertamina akan menjadi penghasil migas terbesar di Indonesia. Ia menjelaskan, Indonesia nantinya bisa menjadi tuan di negeri sendiri.
"Leverage perusahaan jadi meningkat, sehingga perannya sebagai pendukung utama ketahanan energi nasional dapat terwujud," tutur Marwan.
Sedangkan, kata dia, pemberian saham kepada Total dan Inpex didasari oleh keinginan pemerintah hanya untuk memberi apresiasi kepada operator existing. Marwan menyatakan, apresiasi tersebut diberikan karena sudah menunjukkan kinerja baik dan komitmennya untuk berinvestasi.
Diketahui sebelumnya, pada (19/6) pemerintah melalui Menteri ESDM Sudirman Said telah memutuskan bahwa Pertamina bersama BUMD hanya diberi 70 persen saham Blok Mahakam, sementara 30 persen sisanya dibagi merata kepada Total dan Inpex. Padahal, Sudirman mengatakan bahwa Pertamina telah ditunjuk sebagai opertor Blok Mahakam sejak Januari 2018.