REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Kapolda Kalimantan Tengah Brigjen Fakhrizal mengakui menerima informasi akan terjadi konflik menjelang pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Bupati Kotawaringin Timur di provinsi tersebut.
Informasi akan terjadi konflik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) biasa terjadi dihampir berbagai daerah, namun Polda Kalteng tetap berupaya mengembangkan dan menindaklanjutinya, katanya di Palangka Raya, Kamis (2/7).
"Namanya pilkada, tentu kondisinya berbeda dengan hari biasa. Seluruh personel Polda Kalteng telah saya perintahkan proaktif mencari informasi terkait rawan konflik. Sampai sekarang Kalteng kondusif," tegas Fakhrizal.
Mengenai pengamanan Pilkada pada 9 Desember 2015 di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" itu, perwira Polri lulusan akademi tahun 1986 ini akan mengerahkan dua pertiga dari 4.600 personel Polda se-Kalteng.
Dia mengatakan, telah mempersiapkan personil Polda Kalteng dalam kondisi apapun menjelang dan saat Pildaka, hingga pelantikan pasangan yang terpilih telah dipersiapkan.
"Kalau mengenai penanganan terhadap pihak yang dapat memicu terjadinya konflik, tentunya ada tahapannya. Intinya, dalam situasi terburuk pun, kita sudah mempersiapkan," kata Kapolda Brigjen Fakhrizal.
Pria kelahiran Provinsi Sumatera Barat ini menegaskan, ketika dipercaya dan dilantik sebagai Kapolda Kalteng, telah bertekad mengamankan provinsi ini dari berbagai masalah dan lebih meningkatkan komunikasi dengan masyarakat maupun media.
Selain itu, dia juga berkomitmen akan menuntaskan berbagai permasalahan korupsi, pemberantasan narkoba dan percepatan tindaklanjut laporan dari masyarakat, juga menjadi perhatian serius serta harus dilaksanakan anggota.
"Tidak hanya pengamanan Pilkada, saya juga telah mempersiapkan personil Polda Kalteng membantu Pemerintah apabila terjadi kebakaran hutan ataupun lahan," jelasnya.