Selasa 14 Jul 2015 16:54 WIB

Neraca Perdagangan Indonesia Diperkirakan Surplus Kembali

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Satya Festiani
Bank Indonesia
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan kembali mencatat surplus pada Juni 2015. Hal ini karena ditopang oleh surplus neraca nonmigas.

Dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), diprediksi surplus neraca perdagangan itu akan mendorong perbaikan defisit transaksi berjalan pada kuartal II 2015. Bahkan diperkirakan lebih baik dari perkiraaan sebelumnya yaitu 2,5 persen dari PDB.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menambahkan, neraca perdagangan kemungkinan juga lebih baik dari periode sama tahun lalu, sebesar 3,9 persen dari PDB. "Di sisi neraca finansial, aliran masuk modal asing mengalami peningkatan, meskipun pasar keuangan global masih diliputi ketidakpastian," ujarnya di Gedung BI Jakarta, Selasa, (14/7).

Secara akumulatif, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia mencapai 4,7 miliar dolar AS sampai Juni 2015. Dengan perkembangan itu, cadangan devisa pak akhir Juni 2015 tercatat sebesar 108 miliar dolar AS atau setara 7 bulan atau 6,8 bulan impor.

"Pembayaran utang luar negeri pemerintah berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," jelas Tirta. Sebelumnya BI memprediksi pertumbuhan ekonomi di semester II 2015 akan membaik.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement