Senin 27 Jul 2015 08:49 WIB

Menaker: Pengangguran Didominasi Kaum Muda

Rep: c11/ Red: Angga Indrawan
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (26/5).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan Indonesia masih terus menghadapi persoalan pengangguran. Untuk saat ini pengangguran lebih banyak didominasi dari kalangan muda.

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS, tercatat bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional sampai dengan Februari 2015 mencapai 7,45 juta jiwa atau sekitar 5,81 persen.

"Ini adalah tantangan besar bagi kami. Dan separuh lebih dari total jumlah angka pengangguran berasal dari kalangan muda," kata Hanif di Probolinggo, Senin (27/7).

Saat ini tercatat sebanyak 3,96 juta atau 53 persen dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional merupakan pengangguran usia muda (Bappenas 2015). Ia mengatakan upaya penanggulangan pengangguran menjadi sangat penting untuk mencegah munculnya problem sosial baru dalam masyarakat.

 

Selain itu, Hanif menyebutkan masih banyak persoalan ketenagakerjaan. Ia mengatakan terdapat rendahnya daya saing dan produktivitas tenaga kerja Indonesia karena minimnya pendidikan dan pelatihan kerja.

"Pasar kerja Indonesia masih dalam kondisi kelebihan tenaga kerja dengan latar belakang pendidikan angkatan kerja yang masih rendah," ujar mantan anggota DPR RI ini.

Persoalan lainnya yang kini tengah dihadapi diantaranya, tata kelola penempatan dan perlindungan pekerja migran yang perlu diperbaiki. Selanjutnya, pengawasan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan pekerja yang perlu ditingkatkan. Kemudian juga iklim hubungan industrial antara pengusaha, pekerja dan lingkungan kerja perlu diperbaiki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement