REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar diduga akibat ketidak pastian kenaikan suku bunga, Selasa (4/8).
Ekonom Bank BCA David Sumual mengatakan sejak pekan lalu rupiah terus merosot hingga diatas 13.500. "Ini disebabkan wacana kenaikan suku bunga yang sudah lama mengalami ketidakjelasan," ujar dia pada ROL.
Wacana yang terus bergulir ini memberikan ekspetasi yang kurang menguntungkan. Berdasarkan data-data dari Amerika Serikat prospektus suku bunga masih datar.
Pelemahan nilai mata uang rupiah juga dilihat dari data kuartal 2 terkait emiten atau perusahaan pemilik saham publik banyak bereputasi buruk. Dampaknya investor kurang atau tak lagi percaya menanamkan modalnya pada mereka.