REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyarankan agar Polri mengantisipasi Pilkada serentak Desember mendatang. Menurut catatan IPW ada beberapa Kapolda yang perlu digeser.
"Untuk antisipasi Pilkada serentak Desember mendatang, ada beberapa Kapolda yang perlu digeser seperti Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jateng, Jatim, Kaltim, Kalbar, Sulsel, Sulut, Maluku, dan lainnya," ujar Neta dalam siaran persnya, Rabu (26/8).
Menurut Neta 11 posisi kapolda dan posisi lainnya di Mabes Polri tersebut patut digeser. Hal ini diakibatkan perwira yang menjabat sudah menjelang pensiun dan pejabat yang ada sudah cukup lama menjabat sehingga perlu penyegaran.
Saat ini, sambung Neta, Polri memiliki 250 jenderal sehingga tidak sulit untuk adanya mutasi jabatan. Selain itu, IPW juga menyoroti posisi Kapolda Bali yang dibiarkan kosong lebih dari dua pekan oleh Kapolri Jenderal Badroeddin Haiti.
Padahal, sambung Neta, selama ini Mabes Polri selalu mengatakan kaderisasi di kepolisian berjalan cukup lancar dan profesional. Menurut catatan IPW, Irjen Ronny Sompie meninggalkan posisi sebagai Kapolda Bali sejak (10/8) dan dilantik menjadi Dirjen Imigrasi.
Sejak itu posisi Kapolda Bali dibiarkan kosong. Hal tersebut sangat memprihatinkan, mengingat Bali tergolong sebagai daerah rawan karena pernah dua kali diterjadi teror ledakan bom. "Jika tetap dibiarkan kosong, kemudian terjadi peristiwa besar di Bali, siapa yang harus bertanggungjawab. Untuk itu Kapolri diharapkan segera menunjuk Kapolda Bali yang baru, menggantikan Ronny Sompie," imbau Neta.