REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Jakarta siap untuk menggelar pembicaraan terkait konsolidasi dengan hasil muktamar Surabaya. Wakil Ketua Umum PPP muktamar Jakarta, Fernita Darwis mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pembahasan untuk mencari solusi penyatuan dua kubu.
Menurutnya, intruksi Ketua Umum PPP, Djan Faridz sudah sangat jelas, yaitu terbuka bagi siapa saja yang ingin ikut membesarkan PPP dan membela umat Islam. Artinya, kalaupun kubu Romahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP hasil muktamar Surabaya memiliki niat sama, Djan Faridz akan membuka diri.
“Yang ingin ikut membangun partai, kita buka pintu seluas-luasnya,” kata Fernita di kantor DPP PPP Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (22/10).
Fernita menambahkan, meskipun, ajakan kepengurusan hasil Muktamar Jakarta pada kepengurusan Romi sudah dilakukan sejak dulu. Tapi dengan adanya putusan kasasi oleh Mahkamah Agung ini diharapkan meluluhkan hati Romi dan kader PPP lain yang tergabung di kepengurusan Surabaya.
Fernita mengaku, setelah keluar putusan MA yang menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Selasa (20/10) kemarin, kubu Djan Faridz belum mulai membahas secara resmi langkah konsolidasi dua kubu.
“Belum, belum ngomong apa-apa (soal konsolidasi), tapi prinsipnya kita terbuka pintu seluas-luasnya,” kata dia.
Fernita juga menyebut, agenda konsolidasi nasional yang digelar 22-24 Oktober 2015 di kantor DPP PPP ini dilakukan secara rutin. Hanya saja, momentum pelaksanaan bulan ini sedikit berbeda dengan adanya putusan kasasi oleh MA. Menurut Fernita, kader daerah lebih antusias untuk hadir.