Sabtu 14 Nov 2015 01:17 WIB

Rieke: Pansus Pelindo II Fokus Kembalikan Aset Negara

  Ketua Pansus Pelindo, Rieke Diah Pitaloka (kiri) berbincang bersama Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli (kanan) sebelum rapat kerja dengan Pansus hak angket Pelindo II di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/10). (Republika/Raisan Al
Ketua Pansus Pelindo, Rieke Diah Pitaloka (kiri) berbincang bersama Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli (kanan) sebelum rapat kerja dengan Pansus hak angket Pelindo II di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/10). (Republika/Raisan Al

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pansus Pelindo II DPR RI, Rieke Diah Pitaloka menyakan pihaknya fokus bekerja untuk mengembalikan aset negara yang dikuasai pihak asing di Pelindo II, dan terindikasi dibiarkan begitu saja oleh manajemen perusahaan BUMN tersebut.

"Oh ya jelas (telusuri dugaan intervensi pihak asing), ada tujuh bank yang memberikan pinjaman ke Pelindo II termasuk Deutsche Bank," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Jumat (13/11).

Rieke mengatakan Pansus lebih condong akan mendorong bagaimana agar kontrak Terminal Peti Kemas Jakarta (JICT) yang berpotensi merugikan negara hingga Rp20 triliun dihentikan. Dia menegaskan, semuanya harus dipastikan dilaksanakan dalam Koridor Konstitusi termasuk dalam pengelolaan pelabuhan.

"Ada hal-hal seperti perpindahan aset mengendap-endap terhadap pihak asing melalui kontrak-kontrak yang semestinya tidak terjadi, ya itu indikasinya," ujarnya.

Rieke mengatakan penelusuran Pansus akan berdasarkan pada data yang ada sehingga apabila ada orang yang dipanggil maka itu sudah diperhitungkan. Sebelumnya, anggota Pansus Pelindo II DPR Daniel Johan mengatakan Pansus mencoba menelusuri siapa saja pihak yang membuat Lino tunduk.

Setelah ditelusuri menurut dia, diduga ada Li Ka Shing, pengusaha asal Hongkong, yang berteman dengan Rothschild, pengusaha besar berbasis di Eropa, AS, dan Asia, ada dibalik pengelolaan Pelindo II.

"Kok kita ujung-ujungnya masa tunduk dengan Li Ka Shing? Ngapain Indonesia dibuat tunduk dengan asing? Jadi, sebenarnya siapa bos Lino? Bukan Pemerintah. Tapi adalah Li Ka Shing," katanya.

Selain menyerahkan aset penting seperti JICT kepada asing, menurut dia, Lino juga memiliki sejumlah kegagalan dalam memimpin manajemen perusahaan itu. Dia mencontohkan, adanya masalah ketenagakerjaan, kisruh manajemen dan belum selesainya terminal peti kemas baru di Kalibaru yang berdasarkan Perpres seharusnya selesai di tahun ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement