REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Pandjaitan menyebut semua negara tak ada yang terbebas dari ancaman teror kelompok radikal ISIS. Kendati begitu, Luhut menegaskan gerakan radikalisme tak ada sangkut pautnya dengan agama Islam.
"Pemerintah menegaskan Islam itu tidak ada urusannya dengan ISIS," kata mantan kepala staf kepresidenan tersebut di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (24/11).
Luhut sendiri adalah seorang Nasrani, namun dia percaya Islam bukan agama yang mengajarkan kekerasan. "Islam itu agama yang membawa kedamaian," kata Luhut.
Untuk mengantisipasi gerakan radikal, Luhut mengatakan pemerintah fokus pada upaya deradikalisasi melalui pendekatan budaya dan agama. Berbeda dengan negara-negara Barat yang menggunakan kekerasan dalam mengatasi gerakan terorisme, Indonesia justru mengedepankan pendekatan budaya dan agama.
"Karena tidak ada keberhasilan dengan hard approach (pendekatan kekerasan)," ujar Luhut.
Sebelumnya, kelompok peretas mengungkap rencana serangan ISIS ke Indonesia. Mereka menyebut ISIS akan menyerang komunitas Al Jihad dan One Day One Juz (ODOJ).