Ahad 29 Nov 2015 00:09 WIB

IPB Minta Jokowi Dukung Program Buah Nusantara

Rektor IPB Herry Suhardiyanto
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Rektor IPB Herry Suhardiyanto

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Presiden Joko Widodo diminta mendukung upaya pengembangan buah nusantara yang potensinya ke depan diperkirakan mampu mendongkrak posisi Indonesia masuk peringkat negara produsen buah terbesar dunia.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto di Bogor, Sabtu, menyatakan, masyarakat berharap besar agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung penuh pengembangan buah nusantara. "Kita berharap Bapak Presiden mendukung penuh upaya pengembangan buah nusantara," katanya.

Pihaknya menggelar Festival Bunga dan Buah Nusantara 2015 yang dibuka dan diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Menurut Herry, dalam produksi buah-buahan tingkat dunia, Indonesia memiliki tujuh jenis buah yang masuk dalam peringkat 20 besar negara sebagai produsen buah tingkat dunia.

Ketujuh jenis buah itu yakni alpukat, pisang, pepaya, nanas, jeruk jenis orange (siam), semangka, serta gabungan mangga, manggis, dan jambu biji.

Di wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan, produsen rambutan dan salak masih terbatas sehingga Indonesia diperkirakan masuk peringkat lima besar negara produsen rambutan dan salak.

Sayangnya, kata dia, dari tujuh jenis buah Indonesia yang masuk 20 besar negara produsen buah dunia hanya produk nanas olahan yakni pineapple juice concentrated dan pineapple cand yang benar-benar mampu bersaing di pasar internasional.

Herry mengatakan rendahnya kualitas, konsistensi, dan kontinyuitas produksi buah nusantara akibat sistem pengusahaan petani/pekebun yang subsisten, teknologi sederhana, skala usaha sangat kecil, terpencar-pencar di lahan pekarangan, serta tidak efisiennya sistem rantai pasokan buah nusantara.

"Pemberian nilai tambah buah nusantara menjadi suatu hal yang harus kita lakukan untuk meningkatkan produksi, daya saing, dan nilai jual terhadap buah produksi dalam negeri," kata Herry.

Pada 2013, Indonesia telah mengekspor buah segar dan buah kering 37,8 ribu ton dengan nilai 22,5 juta dolar AS dan buah olahan 187,9 ribu ton senilai 172,7 juta dolar AS. "Buah nusantara ada sepanjang tahun, silih berganti, rasanya lebih enak dan beraneka ragam," katanya.

Pihaknya menggelar FBBN yang merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh IPB dengan tujuan mendorong, memfasilitasi, dan mengkampanyekan pengembangan bunga serta buah nusantara. Hal itu dilakukan melalui Revolusi Oranye meliputi revolusi kebijakan, infrastruktur, kepemimpinan dan pembinaan sumber daya manusia, inovasi dan teknologi, serta sistem pengusaha dan penetrasi pasar.

Berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan pada FBBN 2015 yakni forum investasi dan bisnis buah serta bunga nusantara skala usaha kecil dan menengah. Selain itu fruitpreneur got talent, ekspo, bursa bunga, buah, kontes bunga dan buah jeruk serta mangga, karnaval, ikrar bunga dan buah nusantara yang diikuti 48 bupati.

FBBN 2015 mengangkat tema "Revolusi Pengembangan Bunga dan Buah Nusantara Skala Usaha Kecil dan Menengah untuk Kesejahteraan Bangsa Indonesia".

Karnaval FBBN 2015 dimeriahkan 10 mobil hias, 6 grup marching band, 55 pertunjukan properti dan kostum, serta lebih dari 10.000 peserta yang akan berkeliling Bogor mengampanyekan kecintaan terhadap buah nusantara.

Pada kesempatan itu hadir Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Marwan Jafar, dan serta pejabat lain.

Pada saat itu pula dibacakan Deklarasi Komitmen oleh empat Bupati/Walikota dan PTPN yang berkomitmen untuk mengembangkan buah nusantara kemudian penyerahan naskah komitmen tersebut kepada Presiden RI Jokowi.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement